Bukti transaksi pembelian dan transfer di Lazada (foto: Istimewa)
Jember, transparansi.co.id- Seorang warga Jember, Jawa Timur, tertipu jutaan rupiah akibat belanja online di situs lazada.co.id.
Kejadian itu bermula ketika H (Inisial) ini melakukan pembelian sepeda listrik dengan nomor pemesanan 123020987197XXX6 di toko sepeda57 seharga Rp3.012.000, pada Rabu 16 Agustus 2023.
Ia memilih lazada karena sudah sering melakukan belanja di lazada, dan selama ini dianggap aman. Tapi menurutnya kali ini memang tak seperti biasanya.
"Tanpa curiga ditipu, saya langsung melakukan transfer ke rekening lazada langsung pada Kamis 17 Agustus 2023 pukul 11:37:47 WIB. Karena saya yakin barang itu datang," terang korban.
Beberapa saat setelah melakukan pembayaran, tiba-tiba ada telp masuk mengatas namakan pihak lazada dengan meminta nomer otp dengan alasan untuk memproses pesanan. Tapi ia tak memberikan kode rahasia tersebut.
Tak hanya disitu, pihak yang menyebut dirinya dari lazada tersebut, kemudian mengirim chat dan perintah untuk mengeklik sebuah link. Dan link tersebut seperti sebuah aplikasi.
Tak hanya itu, kemudian toko tempat melakukan transaksi itu juga mengirimkan pesan jika yang melakukan telepon itu dari pihak toko melalui aplikasi chat yang ada didalam lazada.
"Itu yang kontak barusan adalah kami kak," kata toko tersebut melalui pesanan chat lazada.
Selang beberapa menit, ada pemberitahuan melalui email dan WhatsApp jika nomer hp akun Lazada milik pengguna berubah.
"Loh, kok tiba - tiba nomer hp saya di lazada berganti, ini kan bukan hp saya," terang korban dengan nada heran.
Tak hanya disitu, tiba-tiba pesanannya yang senilai Rp 3juta seperti ada yang membatalkan dan dana dikembalikan.
"Saya heran, dua pesanan saya tiba-tiba dibatalkan, padahal saya tak membatalkan pesanan itu," katanya dengan kesal.
Korban kemudian menjadi panik ketika ada pemberitahuan pengembalian dana. Dan penarikan dana melalui bank BRI.
"Loh, ini kok tiba-tiba ada permintaan dana melalui BRI dan ini bukan rekening saya, saya tidak mempunyai rekening ini," katanya dengan panik.
Ia pun kemudian mencoba mengontak cs melalui aplikasi. Tetapi cara yang dilakukan juga tak cepat membuahkan hasil.
Ia pun mencari nomer kontak cs melalui google. Disana tertera nomer cs sponsored lazada.co.id, dari sana ia kemudian mencoba menghubungi nomer tersebut.
"Kemudian saya telp nomer yang ada di google tersebut, dari sana saya tidak mendapatkan solusi dan nomer itu juga terkesan tidak meyakinkan, dari cara menjawab dan cara menangani keluhan bukan seperti itu," terang korban.
Iya pun kemudian menulis lagi nomer lazada, ternyata yang ada di google berubah lagi. "Loh, nomer lazada kok berubah lagi," katanya semakin heran.
Tak berhenti disitu, ia pun mencoba melakukan message terhadap beberapa akun sosial media di lazada, ternyata hasilnya pun nihil, pesannya tak cepat mendapatkan balasan.
Dari permasalahan tersebut, ia pun berencana untuk melaporkan lazada kepada pihak kepolisian.
(Anton)